Minggu, 27 April 2014

Sejarah Berdirinya




Awal mula berdirinya pondok pesantren Roudlotuh Tholibin tak bisa terlepas dari berdirinya pondok pesantren Ash-Shidiqi. Dimana, sang Pengasuh, KH. Ahmad Zuhdi dianjurkan oleh KH. Muhamad Marwan (guru KH. Ahmad Zuhdi) untuk mendirikan sendiri sebuah pondok pesantren. “wes wektune slirau ngadek dewe.” Begitu ucap KH. Ahmad Zuhdi menirukan ucapan sang guru.
            Nama Roudlotuth Tholibin yaitu berasal dari bahasa Arab, Roudlotuth memiliki arti taman atau tempat, sedangkan Tholibin adalah ilmu. Jadi Roudlututh Tholibin berarti taman/tempat mencari ilmu.
Cikal bakal Pesantren ini sendiri berdiri sekitar tahun 1998, namun izin secara resmi dari pemerintah turun pada 20 Mei 2000. Cikal bakal berdirinya pesantren ini diawali dengan berdirinya sebuah mushola yang berdiri tahun 1998. Tepatnya pas dibelakang kediaman K.H. Ahmad Zuhdi,  yang sekarang menjadi pengasuh sekaligus pendiri yayasan. Awal pembangunan menggunakan dana dari KH. Ahmad Zuhdi, yaitu dengan dijualkan kambing 19 ekor. Sementara pembangunan mushola tersebut dimulai ada tahun 1998. Adapun cikal bakal mushola masa itu keberadaannya masih ada hingga sekarang. Dan saat ini menjadi mushola untuk santri putri dengan beberapa perbaikan dan perluasan.
            Setelah mushola berdiri, KH Ahmad Zuhdi, mulai merintis sebuah bangunan yang merupakan cikal-bakal tempat menginap para santri. Yaitu membangun sebuah kamar yang ditengahnya terdapat aula. Tidak terlalu besar, namun bangunan itu terdiri dari tiga kamar dan ditengahnya digunakan untuk mengaji. Di depan bangunan itu, pada awalnya ada sebuah pohon rambutan dan tanaman buah salak. Lalu kemudian lokasi pondok pesantren semakin meluas ke arah Timur. Dan mulai dibangunnya asrama yang saat ini ditempati oleh santri putra, kemudian dibangun sebuah masjid yang merupakan sumbangan dari pemerintah Arab Saudi. Seiring berjalanya waktu, karena jumlah santri yang belajar di pesantren ini semakin banyak, maka pembangunan asrama semakin mendesak. Maka kemudian pengasuh membangun kembali asrama untuk santri putri yang lokasinya tepat disamping bangunan asrama awal (yang saat ini ditempati santri putri).
Sementara komplek pondok pesantren sendiri saat ini menempati lokasi ± 1,5 Ha. Lokasi ini selain dibangun di atas lahan milik KH. Ahmad Zuhdi, ada juga lahan wakaf milik masyarakat, seperti Bapak Sholihin (kakak kandung KH. Ahmad Zuhdi), yang saat ini menjadi komplek asrama putri. Dan pada tahun 2012 mendapat wakaf dari bapak H. Mursani, yang saat ini sedang dibangun lokasi untuk SMA, tepatnya di depan kediaman K.H. Ahmad Zuhdi sedikit sebelah Timur.[]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar