Awal mula berdirinya pondok pesantren Roudlotuh
Tholibin tak bisa terlepas dari berdirinya pondok pesantren Ash-Shidiqi. Dimana,
sang Pengasuh, KH. Ahmad Zuhdi dianjurkan oleh KH. Muhamad Marwan (guru KH.
Ahmad Zuhdi) untuk mendirikan sendiri sebuah pondok pesantren. “wes wektune slirau ngadek dewe.” Begitu
ucap KH. Ahmad Zuhdi menirukan ucapan sang guru.
Nama Roudlotuth Tholibin yaitu berasal dari bahasa Arab,
Roudlotuth memiliki arti taman atau tempat, sedangkan Tholibin adalah ilmu.
Jadi Roudlututh Tholibin berarti taman/tempat mencari ilmu.
Cikal bakal Pesantren ini
sendiri berdiri sekitar tahun 1998, namun izin secara resmi dari pemerintah
turun pada 20 Mei 2000. Cikal bakal berdirinya pesantren ini diawali dengan
berdirinya sebuah mushola yang berdiri tahun 1998. Tepatnya pas dibelakang kediaman
K.H. Ahmad Zuhdi, yang sekarang menjadi
pengasuh sekaligus pendiri yayasan. Awal pembangunan menggunakan dana dari KH.
Ahmad Zuhdi, yaitu dengan dijualkan kambing 19 ekor. Sementara pembangunan
mushola tersebut dimulai ada tahun 1998. Adapun cikal bakal mushola masa itu
keberadaannya masih ada hingga sekarang. Dan saat ini menjadi mushola untuk
santri putri dengan beberapa perbaikan dan perluasan.
Setelah
mushola berdiri, KH Ahmad Zuhdi, mulai merintis sebuah bangunan yang merupakan cikal-bakal tempat
menginap para santri. Yaitu membangun sebuah kamar yang ditengahnya terdapat
aula. Tidak terlalu besar, namun bangunan itu terdiri dari tiga kamar dan
ditengahnya digunakan untuk mengaji. Di depan bangunan itu, pada awalnya ada sebuah
pohon rambutan dan tanaman buah salak. Lalu kemudian lokasi pondok pesantren
semakin meluas ke arah Timur. Dan mulai dibangunnya asrama yang saat ini
ditempati oleh santri putra, kemudian dibangun sebuah masjid yang merupakan
sumbangan dari pemerintah Arab Saudi. Seiring berjalanya waktu, karena jumlah
santri yang belajar di pesantren ini semakin banyak, maka pembangunan asrama
semakin mendesak. Maka kemudian pengasuh membangun kembali asrama untuk santri putri
yang lokasinya tepat disamping bangunan asrama awal (yang saat ini ditempati
santri putri).
Sementara komplek pondok pesantren sendiri saat
ini menempati lokasi ± 1,5 Ha. Lokasi ini selain dibangun di atas lahan milik
KH. Ahmad Zuhdi, ada juga lahan wakaf milik masyarakat, seperti Bapak Sholihin
(kakak kandung KH. Ahmad Zuhdi), yang saat ini menjadi komplek
asrama putri. Dan pada tahun 2012 mendapat
wakaf dari bapak H. Mursani, yang saat ini sedang dibangun lokasi untuk SMA,
tepatnya di depan kediaman K.H. Ahmad Zuhdi sedikit sebelah Timur.[]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar