Minggu, 27 April 2014

Alamat dan Lokasi Menuju Pondok Pesantren


Pondok Pesatren Salafiyah Roudlotut Tholibin Seputih Surabaya Masuk dalam Wilayah Kabupaten Lampung Tengah.
Dengan alamat lengkap : Jl. KH. Hasyim Asy'ari Seputih Surabaya Lampung Tengah 34158
Telp. 08136934158, 082122991433

Lokasi Menuju Pondok Pesantren :

Dari Jakarta :

  1. Bus Damri dari Stasiun Gambir-Gaya Baru : Tarif Rp. 210.000. Dari pasar Gaya Baru lalu menuju Lokasi pesantren dengan jarak 2 Km. tersedia banyak Ojek dengan tarif Rp. 10.000.
  2. Dari Jakarta Via Bandara Sukarno Hatta-Raden Intan Lampung. Lalu Naik Bus yang ada di depan Jalan raya Bandara menuju arah Kota Metro dengan tarif Rp. 15.000. AC. Dari Terminal Kota Metro naik Bus menuju Pasar Gaya Baru dengan tarif Rp. 30.000, dengan waktu tempuh 2,5 jam. dari Pasar naik Ojek menuju lokasi.
  3. Bus DAMRI dari Raja Basa pukul 05.00, 09.00, 16.00.
  4. Dari Bandara Raden Intan-lokasi Pondok. Dengan taksi atau travel. Dengan tarif sekitar Rp.250.000, lokasi bisa dicari lewat google map.
Dari Sumatera :
  1. Dari semua arah Sumatera : Turun di Pasar Bandar Jaya Lampung Tengah, lalu naik angkutan menuju Kota Gajah dengan tarif Rp. 5.000. Lalu naik Bus Menuju Gaya Baru dengan tarif Rp. 25.000. Turun di pasar Gaya Baru.
  2. Via Lintas Timur, turun di Simpang Randu Seputih Banyak, lalu pindah Bus menuju Gaya Baru dengan tarif Rp. 15.000. 
  3. Atau dari Terminal Rajabasa, Naik Bus arah Metro-Gaya Baru dengan tarif Rp. 40.000. menuju Gaya Baru.

LEMBAGA PENDIDIKAN

Di Pesanten ini, walaupun berbasis pesanten Salaf, namun sisi modern juga diterapkan. Dimana selaian pelajaran kitab Kuning, juga ada Lembaga Pendidikan formal, seperti : Madrasah Tsanawiyah, dan SMA.



Sejarah Berdiri MTs Miftahul Ulum
          
Seiring berjalanya waktu, dengan keberadaan santri yang semakin banyak, dan dirasa memerlukan sebuah lembaga pendidikan formal, maka ide untuk mendirikan sebuah Madrasah Pendidikan Formal merupakan sebuah cita-cita yang ingin diwujudkan oleh KH. Ahmad Zuhdi. Hal ini untuk mengurangi aktivitas para santri di luar pesantren. Sebab, jika banyak santri yang belajar di luar komplek pondok pesantren, maka akan sulit dalam pengontrolan. Maka keberadaan Madrasah Tsanawiyah sebagai basis pendidikan formal dirasa sangat dibutuhkan dan mendesak.  
Dengan latar belakang itulah, maka ide mendirikan Madrasah Tsanawiyah semakin santer didengungkan. Dan puncaknya, MTs Miftahul Ulum resmi didirikan pada tanggal 15/17 Juli 2004. Sementara izin operasional sendiri dikeluarkan oleh Departemen Agama Republik Indonesia (DEPAG RI) Provinsi Lampung tahun 2005 tepatnya tanggal 19 Oktober. Dengan status terdaftar dengan Nomor Statistik Madrasah (NSM) NO : 212180222012. Sementara yang menjadi nahkoda pertama hingga saat ini adalah Ina Sulastriningsih, S.Pd. Adapun jumlah murid pada awal berdiri 43 siswa dan langsung menempati kelas VII, VIII, IX.
            Nama Miftahul Ulum sendiri berasal dari bahasa Arab, yang memiliki arti ‘Kunci Ilmu’. Pada awal bedirinya, para siswa belajarnya di angkringan (sejenis panggung), lalu belajar di asrama atas (lantai dua), yang sekarang menjadi asrama santri putra.
Perkembangan Jumah Siswa MTs Miftahul Ulum
Tahun
Kelas VII
Kelas VIII
Kelas IX
Jumlah
2004-2005
4 (laki-laki)/10 (P)
6/7
6/5
43
2005-2006
24 (L)/20 (P)
11/7
7/6
75
2006-2007
39/30
22/25
8/9
133
2007-2008
31/32
35/31
25/24
178
2008-2009
51/54
31/33
41/27
237
2009-2010
32/47
34/62
28/35
238
2010-2011
40/33
25/46
37/46
227
2011-2012
55/60
41/29
19/38
232
2012-2013
60/60
45/45
40/28
277



Sejarah Berdirinya SMA Miftahul Ulum
         
Sekolah Menengah Atas (SMA) Miftahul Ulum (MU) mulai berdiri pada bulan Februari tahun 2005. Dengan izin pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) pada 1 Juli 2005.
           Adapun alasan pendirian SMA dan tidak mendirikan Madrasah Aliyah (MA), karena tidak jauh dari lokasi pondok pesantren sudah ada sekolah Madrasah Aliyah. Selain itu, dengan dibukanya SMA, maka diharapkan bisa mempunyai suatu keilmuan yang terbuka walaupun dalam praktiknya, pelajaran agama tidak bisa dilepaskan. Dimana pelajaran di SMA Miftahul Ulum ini hampir 40% mempelajari pelajaran agama. jurusan yang ada di SMA yaitu kelompok Ilmu Pengetahuan Alama (IPA) dan ILmu Pengetahuan Sosial (IPS).
            Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara resmi dimulai pada 16 Juli 2005. Dimana pada saat itu baru ada kelas X dengan jumlah 25 siswa. Sementara jumlah guru pada saat itu ada 18 orang beserta staf Tata Usaha (TU). Seiring berjalanya waktu, perkembangan SMA semakin menunjukan kearah positif, dimana jumlah murid yang belajar di sekolah ini semakin bertambah setiap tahunnya. Begitu juga dengan jumlah guru yang semakin banyak. Saat ini jumlah guru SMA MU ada 27 guru dan 2 TU.
Kurikulum yang dikembangkan di sekolah ini memadukan antara kurikulum pemerintah dan kurikulum pesantren, dimana muatan pelajaran agama seperti : Fikih, akidah ahlak, qur'an hadis, bimbingan konseling, bahasa arab juga diajarakan. perpaduan kurikulum ini memiliki nilai plus.
Sampai saat ini, SMA Miftahul Ulum mengalami perkembangan dengan baik, setidaknya hal itu terlihat dari segi kepercayaan masyarakat yang menitipkan putra-putrinya untuk belajar di sekolah tersebut. Sampai dengan tahun 2012, jumlah siswa yang belajar di SMA Miftahul Ulum ada 123 siswa, yang terbagi menjadi 4 kelas yaitu kelas X, XI (IPA), XI (IPS), dan XII (IPS). Dengan rincian kelas X berjumlah 45, XI IPA 28, XI IPS 25 dan XII IPS 25.[]
 

Sejarah Berdirinya




Awal mula berdirinya pondok pesantren Roudlotuh Tholibin tak bisa terlepas dari berdirinya pondok pesantren Ash-Shidiqi. Dimana, sang Pengasuh, KH. Ahmad Zuhdi dianjurkan oleh KH. Muhamad Marwan (guru KH. Ahmad Zuhdi) untuk mendirikan sendiri sebuah pondok pesantren. “wes wektune slirau ngadek dewe.” Begitu ucap KH. Ahmad Zuhdi menirukan ucapan sang guru.
            Nama Roudlotuth Tholibin yaitu berasal dari bahasa Arab, Roudlotuth memiliki arti taman atau tempat, sedangkan Tholibin adalah ilmu. Jadi Roudlututh Tholibin berarti taman/tempat mencari ilmu.
Cikal bakal Pesantren ini sendiri berdiri sekitar tahun 1998, namun izin secara resmi dari pemerintah turun pada 20 Mei 2000. Cikal bakal berdirinya pesantren ini diawali dengan berdirinya sebuah mushola yang berdiri tahun 1998. Tepatnya pas dibelakang kediaman K.H. Ahmad Zuhdi,  yang sekarang menjadi pengasuh sekaligus pendiri yayasan. Awal pembangunan menggunakan dana dari KH. Ahmad Zuhdi, yaitu dengan dijualkan kambing 19 ekor. Sementara pembangunan mushola tersebut dimulai ada tahun 1998. Adapun cikal bakal mushola masa itu keberadaannya masih ada hingga sekarang. Dan saat ini menjadi mushola untuk santri putri dengan beberapa perbaikan dan perluasan.
            Setelah mushola berdiri, KH Ahmad Zuhdi, mulai merintis sebuah bangunan yang merupakan cikal-bakal tempat menginap para santri. Yaitu membangun sebuah kamar yang ditengahnya terdapat aula. Tidak terlalu besar, namun bangunan itu terdiri dari tiga kamar dan ditengahnya digunakan untuk mengaji. Di depan bangunan itu, pada awalnya ada sebuah pohon rambutan dan tanaman buah salak. Lalu kemudian lokasi pondok pesantren semakin meluas ke arah Timur. Dan mulai dibangunnya asrama yang saat ini ditempati oleh santri putra, kemudian dibangun sebuah masjid yang merupakan sumbangan dari pemerintah Arab Saudi. Seiring berjalanya waktu, karena jumlah santri yang belajar di pesantren ini semakin banyak, maka pembangunan asrama semakin mendesak. Maka kemudian pengasuh membangun kembali asrama untuk santri putri yang lokasinya tepat disamping bangunan asrama awal (yang saat ini ditempati santri putri).
Sementara komplek pondok pesantren sendiri saat ini menempati lokasi ± 1,5 Ha. Lokasi ini selain dibangun di atas lahan milik KH. Ahmad Zuhdi, ada juga lahan wakaf milik masyarakat, seperti Bapak Sholihin (kakak kandung KH. Ahmad Zuhdi), yang saat ini menjadi komplek asrama putri. Dan pada tahun 2012 mendapat wakaf dari bapak H. Mursani, yang saat ini sedang dibangun lokasi untuk SMA, tepatnya di depan kediaman K.H. Ahmad Zuhdi sedikit sebelah Timur.[]